Belajar Sejarah: Proyek Mercusuar Soekarno

Eskalasi Rasa
2 min readFeb 22, 2024

--

Proyek Mercusuar, digagas oleh presiden pertama Indonesia untuk menunjang gelaran ajang Asian Games ke-4 pada tahun 1962, Indonesia ditunjuk oleh Dewan Federasi Asian Games pada 25 Mei 1958.

Photo by Dino Januarsa on Unsplash

Pada masa Demokrasi Terpimpin (1959–1967), presiden Soekarno mengumumkan proyek strategis nasional untuk membangun 6 proyek besar saat itu demi menunjang gelaran akbar tersebut, dimulai dengan pembangunan Monas sebagai landmark nasional dan stadion GBK pada tahun 1961.

Pada masa itu, seperti ingin mendayung lebih jauh presiden Soekarno juga menarasikan gagasan Ganefo (Games of the New Emerging Forces), dengan semangat mempersatukan negara-negara non blok untuk melawan imperealisme, sekaligus menjadi tandingan ajang akbar Olimpiade. Yang juga akan dilaksanakan pada tahun 1962 beberapa bulan setelah Asian Games.

Saat itu, gejolak publik terkait proyek ambisius ini santer terjadi. Banyak kritik karena dianggap boros dan membebani rakyat ditengah situasi perekonomian Indonesia yang buruk. Utang pemerintah menggemuk, ekspor lesu, dan inflasi meroket, bahkan beberapa menganggapnya sebagai penyebab krisis ekonomi.

Pada saat itu semua pembangunan dalam Proyek Mercusuar ini membuat beban anggaran sangat melonjak. Akibatnya, terjadi krisis ekonomi di masa kepemimpinan presiden Soekarno. Kebutuhan sehari-hari sulit dipenuhi dan inflasi juga meningkat tajam, dampaknya banyak kritik keras dari publik termasuk masyarakt umum saat itu terutama karena mereka yang paling merasakan dampaknya dalam kesulitan sehari-hari.

Fast forward, terlepas apakah proyek ini yang menyebabkan terjadi gejolak masif atau bukan ditahun berikutnya, diikuti pencopotan jabatan presiden di tahun 1967. Menurut penulis, dengan berani presiden Soekarno tetap melanjutkan Proyek Mercusuarnya adalah bentuk bukti bahwa beliau cukup ambisisus untuk menunjukan kepada dunia internasional bahwa Indonesia adalah negara yang besar.

Selama 22 tahun memimpin Indonesia, itulah legacy peninggalan beliau, warisan proyek tersebut masih menjadi sebuah simbol ambisi presiden Soekarno. Menariknya saat ini, justru mulai terjadi kontradiksi persepsi publik terhadap proyek-proyek ini.

Dahulu masyarakat secara umum menolak karena dampak ekonomi sosial yang dirasakan, sekarang justru proyek-proyek ini dilihat sebagai simbol kemajuan dan kebanggaan nasional. Banyak hasil proyek tersebut yang masih berdiri kokoh dan menjadi simbol ikonik Indonesia.

Terimakasih untuk pengabdianmu pada negara bung ! (Apapun baik dan kurangnya beliau).

Photo by I Nengah Dwi Putra Witarsana on Unsplash

Penulis menemukan sebuah pertanyaan baru dari sejarah proyek Mercusuar ini, Dengan analogi kasus ini, apakah akan terjadi juga sebuah kontradiksi persepsi publik pada proyek IKN (jika tetap dibangun) dimasa depan ?

sekarang santer terjadi banyak penolakan, bagaimana nanti masyarakat Indonesia melihatnya ya, menarik untuk dinanti.

Sumber referensi:

  1. Proyek Mercusuar Soekarno
  2. Sejarah Pembangunan Monas
  3. Games of New Emerging Forces (GANEFO)

--

--

Eskalasi Rasa
Eskalasi Rasa

Written by Eskalasi Rasa

Memulai menulis, mengenang dan mengabadikan perjalanan waktu lewat kata dan rasa.

No responses yet