Mengenang Banda Neira lewat diskusi
Pertengahan bulan Januari lalu, tepatnya 19 januari 2024 datang sebuah pesan singkat dari tim Inspire lewat WA. Isinya ajakan untuk bercerita tentang Banda, tawaran menarik tentu tapi yang pertama terbayang adalah apakah saya cukup capable untuk membahas itu, saya cukup mengagumi Banda Naira tentu saja, tapi pengalaman mampir selama 4jam transit apakah cukup untuk bercerita tentangnya ? singkat cerita saya setuju dengan ajakan tersebut, dengan catatan meminta informasi terkait batasan masalah tema, dan berpesan “feel free jika ada pengganti yang lebih baik dari saya”.
Tibalah hari yang ditentukan, 30 Januari 2024 pukul 19.30 WIB. Beberapa orang sudah berkumpul lewat aplikasi meeting online Gmeet, total 40–50 orang hadir di kanal tersebut dengan mungkin hanya sekitar 5orang saja yang saya kenal sebelumnya (lainnya adalah teman dan kenalan yang saya kenal setelahnya). Pembahasan awal dimulai dengan hal simpel terkait alasan apa yang membuat kita pergi ke Banda Naira sebelumnya, dilanjut kesan setelah pulang dari sana. Beberapa jawaban dari pertanyaan tersbut saya jawab dengan singkat, lebih karena tidak ada hal menarik di dalamnya sebetulnya. Yang menarik adalah mendengar dan berdiskusi setelahnya dengan narasumber lain dan peserta lainnya, membuka banyak wawasan dan hal baru untuk dibahas bersama.